Implementasi Kebijakan Moderasi Beragama

Penulis : Ulfiah & Jamaluddin

Penerbit : PT Metodia Unggul Indonesia

Tahun Terbit : 2024

ISBN : 978-623-98911-3-8

Bahasa : Indonesia

Sinopsis :

Masyarakat Indonesia memiliki keragaman, mencakup
beraneka ragam etnis, bahasa, agama, budaya,dan status sosial. Keragaman dapat menjadi ”integrating force” yang mengikat kemasyarakatan namun dapat menjadi penyebab terjadinya benturan antar budaya, antar ras, etnik, agama dan antar nilainilai hidup. Keragaman budaya (multikultural) merupakan peristiwa alami karena bertemunya berbagai budaya, berinteraksinya beragam individu dan kelompok dengan membawa perilaku budaya, memiliki cara hidup berlainan dan spesifik.
Keragaman seperti keragaman budaya, latar belakang keluarga, agama, dan etnis tersebut saling berinteraksi dalam komunitas masyarakat Indonesia. Dalam komunikasi
horizontal antar masyarakat, Mulyana menyebut, benturan
antar suku masih berlangsung di berbagai wilayah, mulai dari sekedar stereotip dan prasangka antar suku, diskriminasi, hingga ke konflik terbuka dan pembantaian antar suku yang memakan korban jiwa (Mulyana, 2008). Persaingan antar suku tidak hanya di kalangan masyarakat tetapi juga di kalangan elit politik bahkan akademisi untuk menempati jabatan di berbagai instansi.
Moderasi beragama merupakan pemahaman keagamaan
yang mengambil posisi tengah, tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Dalam konteks Islam wasathiyah, pemahaman ini pada dasarnya juga mengandung prinsip keagaman yang mengarah pada upaya untuk mengatur kehidupan yang seimbang. Keseimbangan dalam mengamalkan ajaran Islam menjadi hal amat penting untuk dipahami oleh setiap muslim.
Moderasi beragama, karena mengutamakan keseimbangan dan keadilan dalam pemahaman Implementasi Moderasi Beragama Dalam Pendidikan Islam keagamaan, maka akan terlihat indikatornya ketika paham keagamaan tersebut searah dengan penerimaannya terhadap nilai-nilai, budaya, dan kebangsaan. Paham keagamaan tersebut tidak resisten terhadap NKRI, mengutamakan hidup rukun, baik di antara perbedaan pendapat keagamaan yang terjadi di internal sesama umat beragama maupun dengan pemeluk agama yang berbeda. Pemahaman keagamaan ini lebih mengedepankan pada sikap toleransi untuk kemajuan bangsa dan negara yang didasari oleh semangat kebhinekaan.
indikator moderasi beragama yang hendak dimunculkan dalam buku ini adalah sikap ekspresi paham keagamaan dengan komitmen kebangsaan, toleransi, anti radikalisme dan kekerasan, dan melihat ekspresi keagamaan yang akomodatif terhadap kebudayaan lokal (Kemenag, 2022).

Harga : Rp. 49.000,- (Cetak); Rp. 29.000,- (E-book)


Tags:

Leave a comment